Intisari Riwayat Hidup Prof.Mr.Muhammad Yamin S.H

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
         
          Hai sahabat Winter Flows, kali ini mimin akan memposting satu perkerjaan kelompok bahasa Indonesia mimin sewaktu mimin duduk di kelas 7 :D
Postingan ini adalah hasil jerih payah kerja kelompok mimin bersama teman-teman mimin karena sebelumnya kami harus mencari referensi di Perpustakaan Habibie Kota Parepare. Sebenarnya mimin hanya iseng untuk memposting ini.. hehehe :D

          Oke, ini merupakan intisari riwayat hidup dari salah satu pahlawan kita, yaitu Muhammad Yamin. Baiklah, langsung saja kita baca postingannya.




Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, kami dari kelompok 4 tugas bhs.Indonesia membuat biografi yang mengambil nama seorang tokoh yaitu Prof.Mr. Muhammad Yamin S.H. Kami sangat berterimakasih terhadap bapak Sutrisno Kuyoto yang telah menciptakan sebuah buku yang berjudul Prof.Mr.Muhammad Yamin S.H. dengan ini kami berharap dapat menyelesaikan tugas kami dengan baik.

Penulis


Daftar Isi

A.  Intisari kehidupan Muhammad Yamin ............................................

B.   Hal hal yang dapat diteladani oleh Muhammad Yamin.…………..

C.   Keistimewaan Muhammad Yamin.………………………………..

D.  Hal hal yang menarik dari Muhammad Yamin…......……………..

E.  Kesimpulan….……………………………………………………..

F.   Rangkuman……….………………………………………………..




A.              Intisari riwayat hidup Muhammad Yamin

Sawahlunto, sebuah kotamadya di daerah Sumatera Barat. Sawahlunto juga terkenal sebagai kota tambang, terletak di suatu lembah, dikelilingi oleh bukit bukit.
Di Sawahlunto itulah, Muhammad Yamin dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1903, tepat pada pukul 24.00 hari Kamis. Kelahirannya ditolong oleh bidan Hafsah. Ayahnya bernama Usman bergelar Bagindo Khatib, yang semasa hidupnya bekerja sebagai mantra kopi. Ibunda Muhammad Yamin bernama Siti Sa’adah berasal dari Padang panjang, sebuah kota tidak jauh dari bukit tinggi. Muhammad Yamin menikah dengan seorang wanita Jawa, bernama Raden Ajeng Sundari Merto Amondjo pada tahun 1934. Beliau dikaruniai seorang putra laki laki, bernama Dang Rahadian Sinajangsih Yamin,
Jenjang pendidikan Muhammad Yamin tidak berjalan lurus, tetapi berliku liku. Artinya pendidikannya tidak selalu berjalan teratur dari satu sekolah ke sekolah lanjutan yang lain, tetapi sering berpindah pindah sekolah.
Muhammad Yamin dulunya mempunyai sifat keras hati. Sejak muda sudah kelihatan kelihatan jiwanya demikian. Ia seperti sudah mendapat panggilan, untuk pekerjaannya di kemudian hari, yaitu sebagai pemimpin bangsa, ahli hokum, ahli sejarah, ahli kebudayaan, pengarang, pemikir dan pujangga.
Muhammad Yamin selalu memilih sekolah dengan pelajaran dan suasana yang benar benar cocok dan serasi dengan hati nuraninya. Ia akan menolak pelajaran di suatu sekolah yang tidak sesuai dengan panggilan jiwanya. Ia tidak segan segan meninggalkan bangku sekolah itu , manakala dirasakannya memang tidak sesuaidengan cita-citanya
Dia pernah bersekolah di Sekolah Dasar Bumi Putra II, His. Setelah tamat dari HIS, Muhammad Yamin masih ingin melanjutkan sekolahnya. Dari Lahat kemudian Muhammad Yamin menuju ke Pulau Jawa. Muhammad Yamin kemudian berada di Bogor dan memasuki Sekolah Dokter Hewan. Rupanya ia tidak tertarik pada pelajaran tentang hewan hewan dan penyakitnya. Tidak lama kemudian Muhammad Yamin pindah ke Sekolah Pertanian yang terdapat di Bogor juga. Di sini pun Muhammad Yamin tidak tahan lama.
Kemudian Muhammad Yamin pindah ke Surakarta dan memasuki Algemene Middelbare School (AMS) bagian AI, yaitu jurusan Oostersch Letterkundige Afdeling kira kira sama dengan SMA Jurusan Budaya pada waktu sekarang ini. Sekolah AMS afdeling AI ini di buka pada tahun 1926 di Surakarta.
Lalu dia masuk ke Sekolah Tinggi Hukum pada tahun 1927 itu juga. Pada waktu itu Rechts Hooge School (RHS). Di sekolah ini Muhammad Yamin mendapat gelar Meester in de rechten yang ditaruh di depan namanya. Sejak itu nama lengkapnya menjadi Mr Muhammad Yamin .
Dari uraian di depan dapat kita ketahui, bahwa kehidupan Muhammad Yamin di waktu kanak kanak dan muda remajanya tidaklah terlalu mudah, tidak datar, tidak licin licin dan lancer, melainkan sering mendaki, menurun, berliku liku, berbelok belok dan penuh semak semak yang perlu di tebas dengan hati tabah
Dia merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia masuk di Jong Soematranen Bond. Muhammad Yamin merupakan tenaga pimpinan yang aktif dalam Jong Soematranen Bond. Nama Muhammad Yamin erat sekali hubungannya dengan pembinaan paham dan rasa kebangsaan Indonesia. Ia masih samar samar. Bahkan Muhammad Yamin sendiri, pada tahun 1920 yang berbunyi “Andalas, Tanah Airku”. Yamin pada waktu itu masih menyebut Andalas atau Sumatera sebagai Nusa Harapan.
Pada sidang BPUPKI I, pada waktu pembahasan dasar negara dia pernah mengusulkan pendapat sebagai berikut :
  1. peri kebangsaan;
  2. peri kemanusiaan;
  3. peri ketuhanan;
  4. peri kerakyatan;
  5. kesejahteraan rakyat.
Pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta, Muhammad Yamin meninggal pada usia 58 tahun.


B.               Hal hal yang dapat di teladani dari  Muhammad Yamin

-         -         Kita dapat meneladani sifatnya yang tabah dalam mengejar cita citanya

-       -           Kita juga dapat meneladani perjalanan pendidikannya

-      -            Kita dapat meneladani karirnya

-      -           Kita dapat meneladani perjuagannya untuk mendapat suatu gelar

-        -          Kita dapat meneladani sikap beraninya yang berani mengungkapkan pendapatnya yaitu pendapat saat perumusan Dasar Negara



C.               Keistimewaan tokoh

Keistimewaannya adalah dia adalah sosok tokoh pejuang Indonesia yang memilih sekolah yang disenanginya dan meninggalkan sekolah yang tidak memanggil jiwanya. Keistimewaan lainnya adalah dia pantas menjadi pemimpin baik pemimpin negara maupun memimpin sebuah kelompok dan dia telah mengabdikan semasa hidupnya untuk membela tanah airnya.



D.              Hal hal yang menarik dari Muhammad Yamin

-         Bersekolah dengan cara berpindah pindah
-         Dia ikut serta dalam kongres pemuda I
-         Dia lahir dari seorang ibu berdarah Jawa
-         Memilih sekolah yang dia inginkan



E.               Kesimpulan

Muhammad Yamin adalah seorang tokoh yang memilih milih sekolah yang diinginannya dan berhasil mendapatkan gelar Mr dan menjadi tokoh pejuang Indonesia



F.                Rangkuman

Muhammad Yamin dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1903, tepat pada pukul 24.00 hari Kamis di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ayahnya bernama Usman bergelar Bagindo Khatib, yang semasa hidupnya bekerja sebagai mantra kopi. Ibunda Muhammad Yamin bernama Siti Sa’adah berasal dari Padang panjang. Muhammad Yamin menikah dengan seorang wanita Jawa, bernama Raden Ajeng Sundari Merto Amondjo pada tahun 1934. Beliau dikaruniai seorang putra laki laki, bernama Dang Rahadian Sinajangsih Yamin. Muhammad Yamin sering berpindah-pindah sekolah. Muhammad Yamin dulunya mempunyai sifat keras hati. Muhammad Yamin hanya memilih sekolah dengan pelajaran dan suasana yang benar benar cocok dan serasi dengan hati nuraninya. Ia tidak akan memilih sekolah yang tidak sesuai dengan cita-citanya. Dia pernah bersekolah di Sekolah Dasar Bumi Putra II, His. Seketika di Bogor Muhammad Yamin pernah memasuki sekolah dokter hewan tapi akhirnya dia tidak tertarik lagi begitu pula saat ia bersekolah di sekolah pertanian. Kemudian Muhammad Yamin pindah ke Surakarta dan memasuki Algemene Middelbare School (AMS) bagian AI, yaitu jurusan Oostersch Letterkundige Afdeling kira kira sama dengan SMA Jurusan Budaya pada waktu sekarang ini. Sekolah AMS afdeling AI ini di buka pada tahun 1926 di Surakarta. Lalu dia masuk ke Sekolah Tinggi Hukum pada tahun 1927 itu juga. Pada waktu itu Rechts Hooge School (RHS). Di sekolah ini Muhammad Yamin mendapat gelar Meester in de rechten yang ditaruh di depan namanya. Dia merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Dia masuk di Jong Soematranen Bond. Muhammad Yamin merupakan tenaga pimpinan yang aktif dalam Jong Soematranen Bond. Bahkan Muhammad Yamin sendiri, pada tahun 1920 yang berbunyi “Andalas, Tanah Airku”. Yamin pada waktu itu masih menyebut Andalas atau Sumatera sebagai Nusa Harapan.

Pada sidang BPUPKI I, pada waktu pembahasan dasar negara dia pernah mengusulkan pendapat sebagai berikut :
1.    peri kebangsaan;
2.    peri kemanusiaan;
3.    peri ketuhanan;
4.    peri kerakyatan;
5.    kesejahteraan rakyat.
Pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta, Muhammad Yamin meninggal pada usia 58 tahun.





Latest
Previous
Next Post »
0 Komentar